Pertumbuhan konten yang dihasilkan AI menimbulkan kebutuhan untuk membedakan konten asli dari konten sintetis. Generative watermarking atau watermark AI adalah teknik yang menyisipkan sinyal tidak terlihat ke dalam konten yang dihasilkan oleh AI agar dapat ditelusuri dan dilindungi. Artikel DataCamp menjelaskan bahwa watermark AI menanamkan pola halus dalam teks, gambar, audio atau video untuk memastikan konten tersebut dapat diidentifikasi tanpa mengurangi kualitas【343559329967496†L129-L150】. Watermark bisa bersifat imperseptibel (hanya terdeteksi algoritma) atau terlihat (misalnya logo) dan memiliki tingkat ketahanan berbeda – robust (tahan terhadap kompresi atau perubahan) dan fragile (mudah hilang)【343559329967496†L143-L155】.
Watermark generatif biasanya ditanamkan selama proses pembuatan konten, sedangkan watermark edit‑based ditambahkan pada media yang sudah jadi, dan watermark berbasis data ditanamkan melalui modifikasi data pelatihan【343559329967496†L170-L174】. Aplikasi utama teknologi ini meliputi perlindungan hak kekayaan intelektual, verifikasi keaslian, dan penggunaan AI yang bertanggung jawab【343559329967496†L117-L123】. Tantangannya adalah menjaga robustnes terhadap manipulasi dan memastikan standarisasi agar sistem watermark dapat diterapkan secara luas.
Poin penting:
- Generative watermarking menyisipkan sinyal ke dalam konten AI untuk memverifikasi keaslian【343559329967496†L129-L150】.
- Ada watermark imperseptibel dan terlihat, serta variasi robust atau fragile【343559329967496†L143-L155】.
- Tiga metode implementasi: selama generasi, setelah media dibuat, atau melalui data pelatihan【343559329967496†L170-L174】.
- Digunakan untuk melindungi hak cipta dan mencegah penyalahgunaan konten AI【343559329967496†L117-L123】.